Sabtu, 25 Februari 2012

Batik Lasem di Jakarta

Anda Mencari Batik lasem di Jakarta silahkan hubungi sentra batik lasem, batik lasem memang tergolong batik yang sangat unik sehingga banyak warga jakarta terutama kalangan kolektor batik. batik lasem di jakarta memang agak langka tetapi kami melayani penjualan secara Online atau ofline sampai di jakarta baik jakarta pusat, jakarta utara serta jakarta timur dan bekasi. batik tulis lasem memang sangat berbeda dengan batik-batik yang berasal dari daerah lainnya selain batik lasem ini makin lama makin bagus batik lasem ini tersedia dalam berbagai motif, kami melayani pemjualan secara Grosir dan Eceran untuk informasi penjualan batik di Jakarta dan sekitarnya silahkan anda kinjungi Sentra Batik Lasem

Batik Laseman

Batik Laseman atau yang dikenal dengan batik tulis lasem adalah jenis batik yang sudah ada sejak tahun 1314 M atau sejak kedatangannya  Laksamana cheng ho batik laseman ini memang tergolong batik yang bagus serta batik yang elegan. Batik Laseman sangat diminati oleh para colektor baik baik dari indonesia sendiri maupun dari manca negara karna batik laseman ini pernah mengalami masa kejayaannya sehingga sampai di Ekspor ke tailand dan Taiwan pada abad XIX. batik laseman ini memiliki beberapa motif antara lain Motif bunga yang disebut dengan Motif Sekar seperti batik lasem sekar jagad, batik lasem siang malam, serta batik laseman dengan motif lainnya seperti motif parang, batik laseman motif kawung, batik laseman motif krecak dan lain sebagainya untuk informasi batik laseman dengan berbagai macam Jenis silahkan anda kunjungi Sentra Batik Lasem

Kamis, 23 Februari 2012

Sejarah Batik Tulis Lasem

Sejarah Batik Lasem erat hubungannya dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho pada tahun 1413. Babad Lasem karangan Mpu Santri Badra di tahun 1401 Saka ( 1479 M,), ditulis ulang oleh R Panji Kamzah tahun 1858 menyebutkan, anak buah kapal Dhang Puhawang Tzeng Ho dari Negara Tiong Hwa, Bi Nang Un dan istrinya Na Li Ni memilih menetap di Bonag setelah melihat keindahan alam Jawa.
Di tempat mukim baru ini, Na Li Ni mulai membatik bermotifkan burung hong, liong, bunga seruni, banji, mata uang dan warna merah darah ayam khas Tiong Hwa. Motif ini menjadi ciri khas unik Batik Lasem.
Keunikan Batik Lasem itu mendapat tempat penting di dunia perdagangan. Pedagang antarpulau dengan kapal kemudian mengirim Batik Lasem ke seluruh wilayah Nusantara. Bahkan diawal abad XIX Batik Lasem sempat diekspor ke

Batik Tulis Lasem Lok Can

Batik Lasem Lok Can sangat familiar di komunitas pecinta batik nusantara. Batik Lasem Lok Can bernilai seni tinggi dan sarat dengan makna filosofis kehidupan. Wajar jika para kolektor batik selalu memburu Batik Lasem Lok Can.
Batik Lasem Lok Can awalnya selalu dibuat berbahan sutera (bahasa Cina: Can = sutera). Warna motif dominan biru, khususnya biru muda (bahasa Cina: Lok = biru), dan warna latar belakang putih atau krem.
Namun kini, banyak dijumpai Batik Lasem Lok Can berbahan katun primis super halus dengan variasi warna yang semakin menarik dan terjangkau harganya.
Ornamen utama motif Batik Lasem Lok Can sesungguhnya berupa stailisasi burung hong (phoenix). Meski adakalanya dimodifikasi dengan motif burung kecil, seperti wallet atau sriti, yang banyak terdapat di Lasem. Stailisasi The Phoenix selalu diharmonisasikan dengan motif flora dan bahkan fauna.
Selain bernilai artstic estetis, Batik Lasem Lok Can memiliki makna sosial filosofis. Burung Phoenix (Hong) melambangkan kebajikan, prestasi, dan keabadian.
Jadi, jika Anda menginginkan aura kebajikan dan prestasi selalu terpatri di dalam aura pribadi Anda, sering-seringlah berbusana Batik Lasem Lok Can.
Busana Batik Lasem Lok Can membantu memotivasi Anda untuk menjadi pribadi plus yang penuh kebajikan dan berprestasi moncer. Amien.

Batik Tulis Lasem Naga

Batik Lasem tidak bisa lepas dari invansi makhluk mitologi bernama naga. The Dragon selalu datang, meliuk dalam ornamen utama motif Batik Lasem. Keberadaan ular raksasa ganas ini tidak membahayakan. Sang Naga justru memoncerkan eleganitas keindahan Batik Lasem. Ornamen Naga menjadi bagian penting dari keanekaragaman motif Batik Lasem, karena eksotismenya mampu memperkokoh ekesitensi Batik Lasem.
Terbukti, Batik Lasem Naga, khususnya batik lawas/batik kuno, menjadi salah satu motif batik pesisiran yang diburu kolektor batik art.
Batik Lasem Naga memiliki karakteristik yang berbeda dengan batik naga dari daerah lain. Dari detail ornament The Dragons, tampak jelas, Batik Lasem Naga sangat orientalis. Tampilan naga dengan tanduk, sungut, dan cakar, menandakan Liong atau Lung begitu dominatif.
Dominasi Liong dipertegas stailisasi Kilin yang bersuka ria memperebutkan bola api di tumpal. Isen-isen Phoenix atau Burung Hong yang bersimbiosis dengan aneka flora semakin memperdalam eksistensi Lung dalam ragam hias Batik Lasem.
Filosofisasi Liong dalam Batik Lasem tidak bisa dipungkiri. Selain sarat nilai seni yang tinggi, Batik Lasem Naga diintepretasikan sebagai refleksi harapan-harapan mulia, serta simbolisasi perjalanan spiritualisme.
Dalam tradisi Cina, Naga berkaitan erat dengan sumber kekuatan alam. Wajar jika akhirnya Sang Naga selalu melambangkan kekuatan alam yang maha dahsyat layaknya angin taufan.
Tidak hanya itu, Naga juga dipersonifikasi sebagai penjelmaan roh orang suci yang belum bisa masuk surga. Roh orang suci menjelma menjadi Naga kecil yang masuk ke bumi untuk tidur dan meditasi dalam waktu lama. Setelah tubuh tumbuh membesar, Naga bangun, bangkit, dan terbang ke surga.
Warna Naga juga bermakna filosofis. Naga Merah, Naga Biru, Naga Putih, hingga mencapai Naga Emas, merupakan simbolisasi stratifikasi spritualisme. Perbedaan warna naga bermakna perjalanan langkah demi langkah menuju nirwana.
Namun, Batik Lasem Naga tetaplah multi tafsir. Stailisasi dan visualisasi Naga dalam ornamen utama motif Batik Lasem selalu terbuka bagi tumbuh berkembangnya intepretasi lintas tradisi.
Setiap orang, termasuk Anda, bebas mengapresiasi Batik Lasem Naga dari segala perspektif. So, Batik Lasem Naga memang layak untuk dikoleksi. Informasi lebih lengkapnya silahkan anda kunjungi   Batik lasem Naga

Cara Merawat Batik Lasem

Keindahan Batik Tulis Lasem (Lasem Batik Sentra) harus selalu dijaga. Nilai artistik estetik kain, warna dan motif Batik Lasem jangan sampai rusak akibat tidak paham cara merawatnya.
Tidak sulit merawat keindahan Batik Tulis Lasem. Ada tips standard yang biasa digunakan untuk merawat kain, warna, dan ornament motif Batik Lasem.
Berikut tips cara merawat dan menjaga keindahan Batik Tulis Lasem selengkapnya:
Busana Batik Tulis Lasem sebaiknya dicuci dengan tangan, bukan dengan mesin cuci.
Gunakan sabun yang ringan (mild detergent), lebih baik lagi jika menggunakan lerak. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya serangga yang bisa merusak kain Batik Tulis Lasem.
Jangan sekali-kali merendam kain Batik Tulis Lasem.
Saat mencuci kain Batik Tulis Lasem jangan disikat. cukup dikucek sebentar dan bilas.
Apabila ada noda membandel yang sulit dihilangkan dengan lerak, sabun, dan sampo, Anda bisa menggunakan kulit jeruk Bersihkan di bagian yang ternoda saja, bukan di seluruh permukaan kain Batik Tulis Lasem.
Jangan memeras saat hendak menjemur kain Batik Tulis Lasem.
Jangan menjemur Batik Tulis Lasem di terik panas matahari langsung, tujuannya agar warna batik tidak mudah luntur. Cukup diangin-anginkan saja. Bentangkan atau digantung sesuai model busana di tempat yang teduh.
Saat menyetrika kain Batik Tulis Lasem gunakan suhu sedang.
Jangan menyemprotkan pewangi atau parfum secara langsung ke busana Batik Tulis Lasem, khususnya yang berbahan sutera dengan pewarna alami.
Asapi dengan dupa ratus selama 1-3 jam, untuk memberi aroma wangi khas pada kain Batik Tulis Lasem.
Simpan busana Batik Tulis Lasem secara tergantung, jangan dilipat. Khusus untuk kain atau sarung, disimpan dengan cara digulung. Selain untuk menjaga kerapaian batik, cara ini mampu menghindarkan terjadinya kerusakan permanen pada bagian lipatan kain, seperti robek atau lapuk.
Gunakan kapur barus untuk menangkal serangan ngengat dan mempertahankan kondisi kain Batik Tulis Lasem. Masukan kapur barus ke dalam kantung kain katun atau flannel agar tidak menodai busana Batik Tulis Lasem.
Cengkeh dan mrica juga bisa digunakan untuk merawat kain Batik Tulis Lasem. Masukkan cengkeh atau mrica ke dalam kantung katun atau flannel, lalu letakkan di dalam lemari.
Setiap 3 bulan sekali, keluarkan semua busana, kain dan sarung Batik Tulis Lasem dari lemari, khususnya yang tidak dipakai dalam jangka waktu lama. Angin-anginkan dari kelembaban dan bau apek, sehingga terhindar dari jamur.
Oke, lakukan tips ini dengan sungguh-sungguh, sehingga keindahan warna, motif, dan corak Batik Tulis Lasem koleksi Anda selalu terjaga.

Motif Penentu Harga Batik Lasem

Selain bahan dan warna, motif menjadi faktor penting yang menentukan harga Batik Lasem. Harga bahan dan warna Batik Lasem bisa dikalkulasi secara mudah. Tapi, biaya pembuatan motif Batik Tulis Lasem sering kali sulit dihitung. Mengapa?
Motif dalam pembuatan Batik Lasem sangat bergantung pada sense of art pembatiknya. Semakin hebat jiwa seninya, semakin mahal bayaran pembatik tersebut.
Dan karena Batik Lasem ini soal nilai seni, intepretasinya sering kali bersifat sangat personal. Akibatnya dalam menentukan harga Batik Lasem sering kali sulit dimengerti, sehingga fungsi kalkulator nyaris tidak berarti.
Namun intinya, semakin sederhana motif Batik Lasem semakin murah biaya pembuatannya. Sebaliknya semakin rumit dan unik motif Batik Tulis Lasem, semakin mahal pula harganya.
Untuk Batik Lasem motif sederhana, pembatik mau dibayar puluhan ribu rupiah. Pembatik bisa menyelesaikan Batik Lasem dengan motif sederhana dalam waktu beberapa hari saja.
Batik Lasem motif sederhana biasanya dibuat dibahan katun prima dan satu warna. Harga satu Batik Lasem kelas ini Rp 200.000 ke bawah.
Sebaliknya untuk Batik Lasem bermotif unik dan rumit, biaya pembuatanya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Ada seniman batik yang hanya mau dibayar di atas Rp500.000 untuk satu Batik Lasem. Tentunya, hasil karya seniman batik ini menjadi Exclusive Batik Art yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Seniman batik ini memiliki kemampuan dan kesabaran di atas rata-rata pembatik. Mereka biasa menyelesaikan satu batik dalam beberapa minggu, bahkan beberapa bulan. Mereka telaten dan teliti saat menumpahkan idenya ke dalam detail-detail motif yang kecil-kecil. Tidak sekedar rumit, seniman batik ini juga selalu dituntut menghasilkan Batik Lasem dengan motif yang unik dan tinggi nilai artistic estetis-nya.
Sayang, seniman batik macam ini jumlahnya sedikit. Jadi beruntunglah Anda bila sudah mengoleksi Batik Lasem nan indah karya mereka. Exclusive Lasem Batik Art ini selalu dibuat dengan jumlah sangat terbatas, sehingga tidak bisa dimiliki oleh kebanyakan orang.
Jadi bukan kemustahilan, jika Batik Lasem menjadi salah satu instrument investasi yang sangat menguntungkan di masa depan.

Warna Penentu Harga Batik Lasem

Batik Tulis Lasem seharusnya berharga murah, bukankah bahan katun primis harganya cuma puluhan ribu rupiah untuk selembar batik? Pertanyaan seperti ini sering muncul. Dan jawabnya adalah selain bahan/kain, ada faktor lain sebagai penentu harga Batik Lasem, salah satunya warna.
Selain keunikan motif, warna menjadi roh dan nilai tertinggi Lasem Batik Art (Seni Batik Tulis Lasem). Warna legendaris Batik Tulis Lasem adalah merah darah. Keabadian keindahan warna merah darah ini sudah terpatri dalam catatan sejarah Batik Indonesia . Konon tidak ada pembatik di daerah lain yang bisa membuat warna merah darah seindah merah darah Batik Tulis Lasem
Namun demikian, arus zaman telah membawa Batik Tulis Lasem ke era penuh warna. Kini Batik Tulis Lasem sangat color full. Keindahan warna merah darah sering diselaraskan dengan warna-warna lain, terutama warna khas daerah lain. Hasilnya, tampilan Batik Tulis Lasem semakin memancarkan aura keindahan multicultural.
Keindahan warna warni Batik Tulis Lasem ini tentu saja ada harganya. Jumlah warna menentukan jumlah harga. Semakin banyak warna yang memancar, semakin tinggi pula harganya.
Mengapa? Karena setiap satu warna yang tertera di dalam Batik Tulis Lasem membutuhkan dana minimal Rp25.000. Jadi, jika Batik Tulis Lasem memiliki tiga warna (Tiga Negeri), berarti batik ini membutuhkan dana minimal Rp75.000 hanya untuk pewarnaannya saja.
Nah, sekarang Anda bisa menghitung sendiri harga Batik Tulis Lasem berdasarkan jumlah warnanya. Namun yang perlu juga Anda ketahui, harga warna ini tentu bergantung juga pada kualitas zat pewarnanya. Semakin bagus kualitas zat warna, semakin mahal harga satu warnanya.
Selain, itu kualitas warna Batik Tulis Lasem juga ditentukan saat proses awal pembatikan. Misalnya, saat persiapan pembatikan ada yang namanya tahap ukelan, yakni tahap memadatkan dan merapatkan pori-pori kain katun primis untuk menghasilkan warna batik yang sempurna.
Proses ukelan ini pasti menambah biaya pembuatan Batik Tulis Lasem , karena dilakukan dalam waktu tiga hari dan dikerjakan oleh beberapa tenaga kerja. Sudah kasat mata, dalam tahap persiapan saja sudah memerlukan biaya yang cukup besar.
Meski demikian, kami tetap menjalankan tahap ukelan ini, meski banyak pengrajin Batik Tulis Lasem yang lain sudah meninggalkannya karena alasan waktu dan biaya. Proses ukelan ini sangat penting dilakukan, karena kami berkomitmen menghasilkan Batik Tulis Lasem berkualitas tinggi. (bersambung ke…. harga berdasar motif)