Murah bukan berarti murahan..! Kalimat ini sering menjadi azimat dalam memasarkan produk, termasuk memasarkan Batik Tulis Lasem.
Banyak konsumen terbujuk rayuan bahasa iklan ini. Merasa mendapat harga murah, mereka memborong Batik Tulis Lasem. Meskipun tanpa disadari, mereka sebenarnya membawa pulang Batik Tulis Lasem dengan kualitas rendah, baik fisik maupun artistiknya.
Bagaimana kalau kejadian itu menimpa Anda? Pasti kecewa. Maka, jangan mudah terprovokasi iklan Batik Lasem murah. Ingatlah selalu adigium ono rego ono rupo. Ada harga ada kualitas barang. Kualitas Batik Tulis Lasem erat kaitannya dengan harga. Semakin bagus kualitas Batik Tulis Lasem pasti semakin tinggi harganya.
Nah, agar tidak keblondrok saat belenja Batik Tulis Lasem, yakni dengan membayar harga yang tidak sesuai kualitas batik meski tampak lebih murah, sebaiknya mengetahui terlebih dulu faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas Batik Tulis Lasem.
Ada banyak faktor utama pendukung kualitas Batik Tulis Lasem, diantaranya jenis bahan/kain yang digunakan, jumlah warna, keunikan motif, dan keahlian sumber daya manusianya dalam memproses (processing) dan menyelesaikan (finishing) batik art (seni batik) ini.
Harga Berdasar Biaya Produksi
Menilai harga Batik Tulis Lasem bisa diawali dari besarnya biaya produksi, yang meliputi penggunaan bahan/kain , pewarna, tenaga kerja, dan faktor lainnya yang berkaitan dengan proses pembuatan Lasem Batik Art.
Ada tiga jenis bahan/kain yang umumnya digunakan untuk membuat Batik Tulis Lasem, yakni katun prima, katun primis, dan sutera. Setiap jenis kain ini (prima, primis, dan sutera ) juga memiliki tingkatan kualitas yang berbeda. Pastinya, semakin bagus kualitas bahan kain semakin besar biaya produksinya.
Namun pada dasarnya, Batik Tulis Lasem berbahan katun prima paling murah harganya. Batik ini acap disebut batik kasaran, karena dibuat dengan bahan yang kurang halus. Kualitas kehalusan katun prima memang kalah kelas dibanding katun primis dan sutera. Harga katun prima ini tentu saja yang paling murah, yakni minimal Rp30.000 untuk membuat selembar batik berukuran sekitar 240 x 105 cm.
Batik Tulis Lasem berbahan katun prima biasanya dijual dengan harga antara Rp150.000 hingga Rp 350.000 per lembar batik, tergantung jumlah warna dan keunikan motifnya. Namun biasanya, Batik Tulis Lasem berbahan katun prima berwarna dan bermotif sederhana.
Batik Tulis Lasem berbahan katun primis harganya lebih tinggi. Katun primis ini lebih halus dibanding katun prima, sehingga sering untuk membuat batik alusan. Pengrajin Batik Tulis Lasem harus mengeluarkan biaya minimal Rp60.000 untuk membuat selembar batik berbahan katun primis berukuran 240 x 105 cm.
Harga Batik Tulis Lasem berbahan katun primis biasanya diatas Rp300.000, tergantung jumlah warna dan keunikan motifnya. Semakin banyak warna dan semakin unik dan tinggi nilai artistiknya, harganya semakin tinggi. Jadi, jangan heran jika menjumpai Batik Tulis Lasem berbahan katun primis yang harganya bisa mencapai di atas Rp 1 juta.
Batik Tulis Lasem yang termahal berbahan sutera. Tidak heran, jika Batik Tulis Lasem sutera ini dibuat secara sangat terbatas, ekslusive, dan sangat tersegmentasi pada golongan kelas atas. Harga sutera ini tentu saja jauh dari harga katun prima dan primis.
Kemewahan sutra yang bersifat lembut,licin, mengkilap, dan kuat, manjadikan harga Batik Tulis Lasem bisa mencapai di atas Rp 4 juta per lembar batik, bergantung pada jumlah warna dan keunikan motifnya. Semakin banyak warna dan semakin unik motifnya, harga Batik Tulis Lasem Sutera ini dipastikan semakin melambung tinggi. (bersambung… harga berdasar warna)